Pembinaan Nilai Pancasila Dalam Generasi Masa Kini (Politeknik Negeri Lampung Manajemen Informatika)
MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
PEMBINAAN NILAI-NILAI PANCASILA
DALAM GENERASI MASA KINI
DISUSUN
OLEH:
Nama : M Reyhan Dirgantara
NPM : 16753030
EKONOMI DAN BISNIS
MANAJEMEN INFORMATIKA I
A
POLITEKNIK NEGERI
LAMPUNG
2016
DAFTAR ISI
JUDUL
DAFTAR ISI.......................................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG..................................................................................... 2
B. TUJUAN............................................................................................................ 3
C. PEMBAHASAN............................................................................................... 4
1.
Ketahanan nasional dan nilai-nilai karakter bangsa............................. 4
2.
Rendahnya tingkat kesadaran ideologi bangsa................................... 8
3.
Landasan pedagogis ........................................................................... 9
4.
kolaborasi antar komponen bangsa.................................................... 10
KESIMPULAN.................................................................................................... 12
A. Latar Belakang Masalah
Bangsa dan negara Indonesia terdiri dari berbagai
macam unsur yang membentuknya yaitu suku bangsa, kepulauan, kebudayaan golongan
serta agama yang secara keseluruhan merupakan suatu kesatuaan. Setelah melalui proses yang cukup panjang
dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia menemukan jati dirinya, yang
didalamnya tersimpul ciri khas, sifat dan karakter bangsa yang berbeda dengan
bangsa lain, kemudian oleh para pendiri negara kita dirumuskan dalam satu
rumusan yang sederhana namun mendalam, yaitu Pancasila.
Dalam hidup berbangsa dan bernegara dewasa ini
terutama dalam masa reformasi, bangsa Indonesia sebagai bangsa harus memiliki
visi serta pandangan hidup yang kuat agar tidak terombang-ambing di
tengah-tengah masyarakat internasional. Dengan kata lain bangsa Indonesia harus
memiliki nasionalisme serta rasa kebangsaan yang kuat agar setiap generasinya
menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Jadi,
secara historis bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam setiap sila Pancasila
sebelum dirumuskan dan disahkan menjadi dasar negara Indonesia secara objektif
historis telah dimiliki oleh bangsa Indonesia sendiri. Oleh karena berdasarkan
nilai-nilai yang sudah ada, agar tercipta dan tercermin nilai-nilai Pancasila
dalam generasi muda masa kini, perlu dilakukan berbagai cara agar mampu
menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam setiap diri generasi muda masing-masing.
Sehingga, generasi muda sekarang menjadi teladan bagi generasi-generasi
berikutnya.
B. Tujuan
1.
Mengetahui mengenai
ketahanan nasional dan nilai-nilai karakter
2.
Mengetahui rendahnya
Tingkat Kesadaran Ideologi Bangsa
3.
Mengetahui belum
dikembangkannya landasan pedagogis untuk menanamkan kesadaran terhadap
nilai-nilai karakter bangsa
4.
Mengetahui belum adanya
kolaborasi antar komponen bangsa dalam upaya menanamkan kesadaran nilai-nilai
karakter bangsa
C. PEMBAHASAN
1.
Apa itu ketahanan
nasional dan nilai-nilai karakter bangsa?
Ketahanan nasional merupakan kondisi
dinamis suatu bangsa yang berisi kekuatan nasional, didalam menghadapi dan
mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan serta gangguan, baik yang datang
dari luar maupun yang datang dari dalam, yang langsung maupun tidak langsung
membahayakan identitas, integritas, kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara.
Ketahanan nasional dirumuskan ke
dalam delapan subsistem (Astagatra) yang
meliputi gatra alamiah (kondisi geografis, demografi dan sumber kekayaan alam)
dan gatra sosial (ideologi, politik, sosial
dan budaya, serta pertahanan keamanan) yang merupakan satu kesatuan. Salah satu aspek yang terdapat dalam
ketahanan nasional gatra sosial tersebut disebut ideologi. Ketahanan pada aspek
ideologi dimaksudkan untuk membentengi masyarakat terhadap segala pengaruh
ideologi baik dari luar maupun yang datang dari dalam yang dapat menghambat
pencapaian cita-cita dan tujuan nasional.
Pancasila sebagai ideologi bangsa
Indonesia berfungsi mengarahkan perjuangan bangsa Indonesia untuk mencapai
cita-citanya sehingga perannya sangat penting dalam kehidupan negara. Pemahaman
dan pengamalan nilai-nilai yang terkandung dalam ideologi Pancasila mutlak
diperlukan sebagai syarat dasar dalam upaya mempersatukan tekad dan semangat
untuk menjaga kelestarian hidup bangsa dan Negara serta konsisten terhadap
cita-cita dan tujuan bangsa yang telah ditetapkan.
Untuk mendukung terjaminnya
pemahaman dan pengamalan nilai-nilai ideologi yang sesuai dengan landasan
bangsa dalam masyarakat, ketahanan pada aspek ideologi menjadi sangat penting
untuk selalu dijaga setiap saat.
Ketahanan pada aspek ideologi merupakan salah satu unsur yang mendukung
ketahanan nasional secara langsung. Sebagaimana diketahui, bahwa dalam ideologi
Pancasila mengandung nilai-nilai karakter bangsa terdiri dari ketuhanan,
keilmuan dan kebangsaan. Adanya
keterjaminan pemahaman dan pengamalan nilai-nilai ketuhanan, keilmuan dan
kebangsaan merupakan wujud nyata dari kondisi ketahanan nasional yang baik.
Karakter merupakan watak, tabiat,
ahlak atau kepribadian seseorang yang terbentuk dari hasil internalisasi
berbagai kebajikan yang diyakini dan digunakan sebagai landasan untuk cara
pandang, berpikir, bersikap, dan bertindak. Individu yang berkarakter baik
adalah individu yang bisa membuat keputusan dan siap mempertanggungjawabkan
setiap akibat dari keputusan yang telah dia tetapkan.
Karakter berintikan nilai-nilai
yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Nilai-nilai merupakan standar
perbuatan dan sikap yang menentukan siapa kita, bagaimana kita hidup dan
bagaimana memperlakukan orang lain. Sehingga nilai-nilai dapat dikatakan
sebagai acuan bagi seluruh diri dan perilaku keseharian baik terhadap diri
sendiri maupun terhadap orang lain. Jadi pengembangan karakter bangsa hanya
dapat dilakukan melalui pengembangan karakter individu seseorang. Akan tetapi
karena manusia hidup dalam lingkungan sosial dan budaya tertentu, maka
pengembangan karakter individu seseorang hanya dapat dilakukan dalam lingkungan
sosial dan budaya yang bersangkutan.
Lingkungan sosial dan budaya bangsa
Indonesia adalah Pancasila. Jadi
karakter bangsa haruslah berdasarkan pada nilai-nilai dasar dari Pancasila.
Dengan kata lain, pembinaan karakter
bangsa berarti mengembangan nilai-nilai dasar Pancasila yang berisi tiga nilai
dasar : ketuhanan, keilmuan dan kebangsaan pada diri setiap generasi muda
melalui cita, rasa dan karsa. Pancasila merupakan sumber dari segala sumber
nilai-nilai luhur bangsa Indonesia.
Ketahanan nasional bangsa akan
tetap dan semakin kokoh apabila didukung oleh sumber daya manusia yang
berkualitas. Dari berbagai fakta yang ada, dapat disimpulkan bahwa mayoritas
bangsa utamanya generasi muda, secara umum telah mengalami degradasi
nilai-nilai karakter bangsa. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi semakin
tergerusnya nilai-nilai karakter bangsa, antara lain:
Faktor Internal. Pengaruh internal merupakan pengaruh yang
berasal dari diri pribadi, berkaitan dengan perspektif diri pribadi dalam
memaknai nilai-nilai yang diyakininya. Ketika diri pribadi memiliki persepsi
yang salah terhadap nilai-nilai yang diyakininya, maka perilaku yang muncul
pasti akan menyimpang dari nilai-nilai tersebut. Demikian pula sebaliknya,
ketika diri pribadi memiliki persepsi yang
yang benar tentang nilai-nilai karakter yang diyakininya, maka perilaku
yang muncul pasti akan sesuai dan berbanding lurus dengan nilai-nilai tersebut.
Faktor Eksternal. Pengaruh eksternal biasanya berasal dari
lingkungan eksternal, seperti lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, media
massa, lembaga agama, dll. Pengaruh dari lingkungan eksternal tersebut bisa
merubah perspektif diri pribadi dalam memaknai nilai-nilai yang diyakininya.
Pengaruh eksternal tersebut dapat semakin memperkokoh nilai-nilai karakter yang
diyakini atau bahkan justru menghancurkannya. Dalam Karakter bangsa juga
memiliki nilai-nilai bangsa antara lain :
·
Religius
·
Jujur
·
Toleransi
·
Disiplin
·
Kerja Keras
·
Kreatif
·
Mandiri
·
Rasa Ingin Tahu
·
Cinta Tanah Air
·
Menghargai Prestasi
·
Bersahabat/Komunikatif
·
Cinta Damai
·
Gemar Membaca
·
Peduli Lingkungan
·
Tanggung Jawab
2. Rendahnya Tingkat Kesadaran Ideologi
Bangsa
Secara umum,Pengertian ideologi
diartikan sebagai suatu kumpulan gagasan, ide-ide dasar, keyakinan serta
kepercayaan yang bersifat sistematis yang memberikan arah dan tujuan yang
hendak dicapai dalam kehidupan nasional suatu bangsa dan negara.Kesadaran
terhadap ideologi bangsa harus dibangkitkan dan ditingkatkan. Nilai-nilai utama
Pancasila yang berisi nilai-nilai ketuhanan, keilmuan dan kebangsaan harus
ditanamkan, dipupuk dan disemai dalam jiwa segenap generasi muda sedini mungkin
melalui berbagai upaya yang dilakukan secara terprogram, bertahap dan
berkesinambungan. Generasi muda harus memiliki tingkat kesadaran yang tinggi
terhadap ideologi bangsa yaitu Pancasila. Dengan tingginya tingkat kesadaran
terhadap ideologi Pancasila, generasi muda akan mampu memainkan peranannya
dalam membangun kehidupan berbangsa dan bernegara. Bangsa Indonesia akan mampu
bangkit kembali menjadi bangsa yang besar dan disegani oleh negara-negara
lainnya di dunia. Untuk mencapai kondisi tingkat kesadaran ideologi bangsa yang
tinggi maka perlu upaya-upaya dari Pemerintah melalui kementerian yang
dipimpinnya untuk semakin menggalakkan peningkatan kesadaran ideologi melalui
berbagai upaya pembinaan karakter seperti : penyelenggaraan pendidikan dan
latihan, penataran, workshop, seminar, diskusi, dll. Sosialisasi ideologi Pancasila juga perlu
dilakukan melalui panayangan di berbagai media massa, baik cetak maupun media
elektronika lainnya. Jadi dapat disimpulkan bahwa jika generasi muda bangsa
Indonesia memiliki tingkat kesadaran ideologi bangsa yang tinggi maka ketahanan
nasional juga akan semakin kokoh.
3. Belum dikembangkannya landasan pedagogis
untuk menanamkan kesadaran terhadap nilai-nilai karakter bangsa
Bangsa Indonesia perlu
mengembangkan landasan pedagogis untuk
menanamkan kesadaran terhadap nilai-nilai budaya dan karakter bangsa. Selama
ini landasan pedagogis pendidikan karakter masih mengacu pada nilai-nilai budaya
dan karakter dari bangsa asing yang bercorak pragmatis, sekuler, atau
sosialisme. Bangsa Indonesia perlu menggali kembali nilai-nilai luhur dari
kebudayaan asli yang dimilikinya atau dapat pula mengakulturasikan dengan
kebudayaan yang berasal dari bangsa lain asalkan kebudayaan tersebut sesuai dan
seiring dengan kebudayaan bangsa Indonesia.
Bangsa Indonesia sebenarnya memiliki banyak tokoh pendidikan yang dapat
menjadi panutan dalam menghasilkan teori-teori pendidikan seperti Ki Hajar
beragam jenis teori pendidikan yang seiring dengan kondisi alam dan Dewantara, KH. Akhmad Dahlan, KH Hasyim
Asy’ari, dr. Soetomo, dll. Melalui pemikiran tokoh-tokoh pendidikan tersebut
bangsa Indonesia sebenarnya telah memiliki beragamnya kultur atau budaya yang
dimilikinya. Oleh karena itu Pemerintah yang dipelopori oleh Kemendiknas perlu
mengembangkan landasan pedagogis untuk menanamkan kesadaran nilai-nilai budaya
dan karakter bangsa. Landasan pedagogis
yang dikembangkan harus mengacu pada nilai-nilai luhur dari budaya dan karakter
bangsa Indonesia sendiri. Apabila
landasan pedagogis telah terumuskan, maka perlu ditindaklanjuti dengan ujicoba
di lapangan dan langsung dievaluasi dampak atau hasilnya. Ujicoba dilaksanakan
melalui siklus penciptaan dan revisi, serta merupakan proses berkelanjutan
untuk menghasilkan pemecahan masalah dan temuan-temuan metode pendidikan yang
baru. Apabila hasil ujicoba memberikan dampak yang positif, maka landasan
pedagogis tersebut dapat diterapkan dan ditetapkan sebagai salah satu sistem
pendidikan yang mengajarkan pendidikan karakter bercorak ke-Indonesiaan.
4. Belum adanya kolaborasi antar komponen
bangsa dalam upaya menanamkan kesadaran nilai-nilai karakter bangsa
Kolaborasi antar komponen bangsa
yang terdiri dari : orang tua, masyarakat, lembaga pendidikan, media massa, dan
lembaga agama harus segera diwujudkan, sehingga tercapai kesamaan visi dan misi
dalam menanamkan kesadaran nilai-nilai budaya dan karakter bangsa.
Masing-masing tidak bisa bekerja sendiri-sendiri, karena masing-masing memiliki
ketergantungan antara yang satu dengan yang lain. Masing-masing komponen bangsa harus saling
berkolaborasi dengan menekankan pada
kerjasama yang saling menguntungkan. Masing-masing komponen bangsa harus
menyatu membangun kekuatan dalam kebersamaan, saling peduli, saling mendukung
dan bekerja sama dalam meraih keberhasilan yaitu membangun kesadaran
nilai-nilai karakter bangsa khususnya generasi muda. Antar komponen bangsa
seperti : orang tua, keluarga, masyarakat, media massa dan lembaga pendidikan
perlu menjalin kolaborasi yang saling menguntungkan dalam upaya menanamkan
kesadaran nilai-nilai budaya dan karakter bangsa. Untuk itu perlu upaya
penyamaan visi dan misi dalam menangani masalah nilai-nilai budaya dan karakter
bangsa.
Apabila ketiga permasalahan yang mendasar tersebut
dapat dipecahkan melalui upaya pembinaan karakter yang terprogram dan terus
menerus, maka ketahanan nasional yang kokoh akan dapat tercapai. Ketercapaian ketahanan nasional bangsa pada gilirannya akan mampu meningkatkan kesejahteraan, kebudayaan dan
peradaban bangsa Indonesia sebagai bangsa yang besar dan disegani oleh
negara-negara di dunia.
Sejarah telah membuktikan bahwa hanya manusia yang
berbudaya dan beradab, taat pada nilai-nilai ajaran agamanya, menguasai dan
mampu menerapkan ilmu pengetahuan untuk memecahkan masalah kehidupan, cinta
tanah air dan bangsa, akan mampu berkembang menjadi manusia yang terampil dan
unggul, karena memiliki produktifitas, dan daya saing yang tinggi. Masyarakat dengan SDM yang unggul tersebut
akan semakin meningkatkan dan mempertahankan peradaban yang telah dicapai, yang
sejahtera dan berkeadilan.
KESIMPULAN
Degradasi
karakter bangsa khususnya generasi muda yang kini dalam kondisi yang
memprihatinkan dapat diatasi melalui upaya pembinaan karakter generasi muda
yang terprogram, bertahap dan berkelanjutan.
Nilai-nilai karakter yang dibina harus selalu mengacu pada nilai-nilai
dasar Pancasila yang terdiri dari nilai-nilai ketuhanan, keilmuan dan
kebangsaan. Untuk penanaman, pemahaman, dan penguasaan terhadap nilai-nilai
tersebut diperlukan landasan pedagogis yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan
serta memerlukan kolaborasi yang harmonis antar komponen bangsa yang meliputi:
orang tua, lembaga pendidikan, lembaga agama, media massa, dll. Keberhasilan didalam pembinaan karakter akan
dapat meningkatkan sumber daya manusia
yang pada gilirannya akan mampu
memperkokoh ketahanan nasional bangsa Indonesia
0 komentar: